Sejarah Mengenang 75 Tahun Tragedi Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki

Bulan Agustus ini adalah hari yang membahagiakan bagi Indonesia, di mana akan merayakan Hari Kemerdekaannya yang ke 75 tahun,tetapi justru menjadi momen pahit bagi Jepang.

Ya, Pekan kedua Agustus ini adalah Hari Mengenang Hiroshima dan Nagasaki.
75 tahun silam, tepatnya pada 6 dan 9 Agustus, terjadi sebuah tragedi pahit di Jepang. Dua kota Negara Matahari Terbit itu yakni Hiroshima dan Nagasaki dibom atom hingga luluh lantak dengan tanah.
Sebelum punya niat untuk mengebom Hiroshima dan Nagasaki, pihak Amerika sebenarnya telah menyiapkan sebuah operasi yang diberi nama DownFall yang tujuannya adalah menginvasi Jepang.
Operasi ini akan dibagi menjadi dua yaitu Olympic dan Coronet, dimana Olympic direncakan untuk dimulai pada bulan Oktober 1945, sedangkan Coronet direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret 1946. Namun sayang, kondisi geografis dari negeri sakura itu membuat rencana Amerika Serikat berantakan, Jepang telah mengetahui rencana tersebut dan membuat rencana pertahanan yang disebut dengan Operasi Ketsuguo.
Gagal dari rencana sebelumnya, Amerika akhirnya memutuskan untuk mengebom dua kota Jepang, yakni Nagasaki dan Hiroshima.
Latar belakang dibalik pengeboman Hiroshima dan Nagasaki adalah proyek Manhattan, sebuah proyek besar kolaborasi antara Amerika Serikat, Inggris, dan Kanda yang masing-masing mengerjakan Tube Alloy dan Chalk River Laboratories. 
Proyek ini dipimpin oleh Leslie R. Groves dari Korps Insinyur Amerika Serikat yang membuat desain dan contoh bom atom pertama di dunia. Riset awal dilakukan pada tahun 1939 dengan dilandasi oleh ketakutan akan Jerman yang akan membuat bom atom terlebih dahulu.  Rencana penggunaan senjata bom atom terhadap Jerman itu pupus seiring menyerahnya Jerman pada Sekutu di bulan Mei 1945, alhasil target penyerangan dialihkan dari Jerman menjadi Jepang.
Jika kembali membuka buku sejarah, diceritakan bagaimana kehebatan Amerika mengalahkan Jepang hanya dengan dua kali serangan bom atom ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945, disusul tiga hari kemudian pada 9 Agustus 1945 ke Nagasaki.
Ledakan bom tersebut menewaskan lebih dari 70-80 ribu jiwa yang 20 ribu diantaranya adalah anggota tentara. 
Serangan tersebut yang pada akhirnya membuat Jepang menyerah dan mengaku kalah pada AS dan Sekutu setelah kehancuran Hiroshima dan Nagasaki, Perang Dunia Kedua pun berakhir.